JARUM: Journal of Analysis Research and Management Review

Sistem Pembelian dan Penerimaan Barang

2024-07-24T12:27:22+00:00

Penelitian ini menganalisis proses pembelian dan penerimaan barang oleh
Departemen Accounting Purchasing di hotel menggunakan metode deskriptif literatur dan
analisis SWOC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa departemen ini memiliki beberapa
kekuatan utama, seperti proses pembelian yang terstandarisasi, hubungan baik dengan
pemasok, dan penggunaan teknologi informasi yang canggih. Namun, terdapat juga
kelemahan yang perlu diperbaiki, seperti keterbatasan pelatihan staf, masalah pencatatan
yang kurang akurat, dan keterlambatan dalam proses penerimaan barang.
Peluang yang tersedia, termasuk adopsi teknologi baru dan pengembangan kapasitas staf,
dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Selain itu, membangun kemitraan
strategis dengan pemasok baru dapat mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas barang
yang diterima. Tantangan seperti perubahan kebijakan pemasok, fluktuasi permintaan, dan
persaingan yang ketat memerlukan strategi adaptif dan proaktif.

Penerapan Prosedur Audit Pada Akun Kas oleh Kantor Akuntan Publik XYZ

2024-07-18T12:39:14+00:00

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi prosedur audit kas dan setara kas yang diterapkan oleh Kantor Akuntan Publik XYZ. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap prosedur audit laporan keuangan perusahaan khususnya audit akun kas dan setara kas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KAP XYZ telah melakukan seluruh delapan tahapan prosedur audit kas dan setara kas. Saat melakukan prosedur tersebut, KAP XYZ menemukan beberapa temuan yaitu, perbedaan saldo pencatatan perusahaan dengan jawaban konfirmasi bank dan perbedaan saldo fisik kas dengan pencatatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prosedur audit akun kas dan setara kas yang diterapkan KAP XYZ tidak hanya bertujuan untuk memverifikasi keakuratan saldo kas yang dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan, tetapi juga untuk memastikan bahwa pengendalian internal terkait manajemen dan pengelolaan kas berfungsi dengan efektif. Saran yang penting dalam konteks pengauditan akun kas dan setara kas adalah perlunya perusahaan untuk terus meningkatkan sistem pengendalian internal serta memperkuat koordinasi dengan pihak eksternal seperti auditor dan bank.

Analisis Pengendalian Internal Terhadap Penjualan Tunai Retail Pada PT. Usaha Utama Bersaudara

2024-08-19T05:26:40+00:00

Kunci sukses dari usaha dagang adalah penjualannya. Dengan pengendalian internal yang baik dapat menghasilkan kinerja yang baik pula. Karena itu, penulis ingin meneliti apakah pengendalian internal pada PT. Usaha Utama Bersaudara (Lawang Agung) terhadap siklus penjualan tunai telah sesuai dengan kerangka komponen COSO Framework (2013), dimana COSO Framework adalah pedoman pengendalian internal yang telah disepakati secara internasional. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Kualitatif Studi Kasus. Subjek dari penelitian ini adalah PT. Usaha Utama Bersaudara. Sedangkan objek penelitian ini adalah Penjualan Tunai Retail PT. Usaha Utama Bersaudara. Sumber data yang digunakan adalah primer berupa wawancara terbuka dan observasi. Sementara data sekundernya adalah dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dari penilaian kelima komponen COSO pada PT. Usaha Utama Bersaudara sudah cukup memadai. Sehingga, ketiga tujuan COSO pada PT. UUB juga dapat tercapai, akan tetapi pada kondisi tertentu masih ada kekurangan

Bagaimana Dwelling Time Berdampak Pada Pendapatan Di PT Terminal Petikemas Surabaya?

2024-07-21T15:46:05+00:00

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis waktu tunggu (dwelling time) pada PT Terminal Petikemas Surabaya dan dampaknya pada pendapatan perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik analisis data dan wawancara dengan melibatkan 3 informan dalam kurun waktu bulan Februari – Juni 2024. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan informasi primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara dan hasil analisis data arus masuk-keluar container pada kegiatan operasional terminal petikemas. PT Terminal Petikemas Surabaya merupakan perusahaan logistik yang pendapatan utamanya berasal dari aktivitas bongkar muat di Pelabuhan, sedangkan biaya dwelling time dapat meningkatkan pendapatan bagi perusahaan. Dwelling time diukur dari saat peti kemas dibongkar hingga meninggalkan terminal, dan merupakan sumber pendapatan bagi terminal petikemas. Berdasarkan analisis, ditemukan bahwa tambahan pendapatan dari tarif dwelling time memberikan tambahan keuntungan bagi PT Terminal Petikemas Surabaya, dengan tambahan pendapatan dari dwelling time setiap bulan mencapai sekitar Rp 33.919.264.186. Rata-rata dwelling time impor di tahun 2023 adalah 3 hari, dan banyak container dikenakan biaya tambahan karena melebihi masa penumpukan yang ditentukan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh lebih besar dari beban yang ditanggung, sehingga meningkatkan pendapatan operasional perusahaan.

Analisis Pengendalian Internal Atas Piutang pada PT. Usaha Utama Bersaudara

2024-07-18T11:51:35+00:00

The phenomenon that occurs at PT Usaha Utama Bersaudara is the existence of duplicate tasks, where the cashier function is also responsible for the billing function which is only structural in nature. The purpose of this research was to determine whether the internal control over receivables at PT Usaha Utama Bersaudara was in accordance with the COSO framework. This research uses primary and secondary data sources. The data collection methods in this study are interviews, observations, and literature studies. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The research was conducted at PT Usaha Utama Bersaudara located in Surabaya which is a trading company. The results of the study state that internal control over receivables at PT Usaha Utama Bersaudara is still not in accordance with the COSO Framework. Out of five elements of internal control based on the COSO Framework, only three elements are in accordance, namely risk assessment, information and communication, and monitoring activities. In addition, the existence of duplicate duties and functions that are only structurally written makes internal control over the company's receivables not yet in accordance with the COSO Framework.